Pilih yang Mana Dulu ya, “Asuransi atau Investasi”

pilih yang mana

Mari kita mulai dengan cerita berikut ini:

Bapak A dan Bapak B masing-masing memiliki penghasilan dalam jumlah yang sama. Bapak A menggunakan seluruh penghasilan bersihnya untuk berinvestasi pada beberapa portfolio investasi. Sedangkan bapak B membagi penghasilan bersihnya menjadi dua bagian yaitu, untuk investasi dan untuk membeli premi asuransi.

Pada suatu saat yang sama, bapak A dan bapak B mengalami sakit berat dan butuh tindakan operasi segera. Setelah dihitung, biaya rumah sakit mencapai ratusan juta rupiah.

Pada saat itu, kebetulan harga pasar saham sedang tidak baik, namun bapak A terpaksa mencairkan seluruh investasinya untuk membayar biaya rumah sakit walaupun dalam keadaan rugi. Beruntungnya bapak A walaupun dalam keadaan rugi, hasil investasi masih bisa menutupi biaya rumah sakit. Dan bapak A harus memulai berinvestasi lagi dari awal, ketika beliau sudah sembuh.

Sedangkan bapak B, karena mempunyai asuransi, bapak B menggunakan asuransi untuk membayar biaya rumah sakit. Semua tagihan telah dibayarkan oleh perusahaan asuransi, sehingga bapak B tidak perlu mencairkan investasinya dalam keadaan rugi.

Berkaca pada cerita di atas, maka asuransi wajib dimiliki terlebih dahulu sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi. Karena sesungguhnya asuransi merupakan safety net (jaring pengaman) atas investasi kita.

Investasi kita bisa hilang begitu saja, apabila kita tidak memiliki asuransi. Dalam jangka panjang, tujuan investasi yang ingin dicapai pun tidak akan terlaksana.

Salam Asuransi

Novianti
(Sahabat Asuransi Anda)

novianti sahabat asuransi

WA 081380431222

IG : @phangnovianti

Email : phang_novi@yahoo.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *