Tidak bisa dipungkiri, bahwa saat ini masih banyak orang yang belum mau memiliki asuransi. Hal ini dikarenakan masih banyak stigma buruk mengenai asuransi antara lain:
1. Asuransi Penipu
Munculnya stigma ini dikarenakan adanya miss-selling antara agen asuransi dan nasabah asuransi. Nasabah berasumsi bahwa jika asuransi tidak digunakan/tidak ada klaim maka seharusnya uang yang telah distorkan nasabah tidak akan berkurang. Namun kenyataannya, laporan hasil investasi menyatakan hal yang berbeda.
Perlu diingat bahwa, fungsi utama asuransi adalah proteksi, bukan investasi. Dalam asuransi (khususnya unit link), terdapat biaya-biaya yang mengurangi hasil investasi, yaitu, biaya akuisisi, biaya asuransi, biaya administrasi, biaya pengelolaan hasil investasi.
Selain biaya-biaya tersebut, hasil investasi pada asuransi unit link juga dipengaruhi oleh harga pasar instrumen keuangan yang digunakan.
2. Masuk Asuransi itu rugi kalau tidak pernah klaim
Mari kita ibaratkan asuransi sebagai satpam yang ada di rumah kita. Kita mempekerjakan satpam di rumah kita dengan tujuan menjaga rumah kita dari resiko kemalingan. Apakah jika rumah kita tidak pernah kemalingan, kita merasa rugi untuk membayar satpam tersebut?
Tentu tidak bukan. Hal serupa berlaku pula pada asuransi. Tujuan memiliki asuransi adalah untuk memindahkan resiko keuangan ke perusahaan Asuransi. Jadi dengan adanya asuransi, kita dapat merasa tenang menghadapi ketidakpastian hidup.
3. Pernah ikut asuransi, tetapi perusahaan asuransinya bangkrut
Pernah punya asuransi, namun sayangnya perusahaan asuransinya bangkrut. Hasil investasi tidak bisa ditarik. Hal ini tentu membawa trauma tersendiri. Sehingga pada akhirnya, kita menjadi skeptis terhadap semua perusahaan asuransi yang ada.
Hal ini sebenarnya bisa disiasati dengan melakukan survey terlebih dahulu terhadap perusahaan asuransi yang ada, seperti apakah selama ini pembayaran klaim berjalan lancar.
Kelancaran pembayaran klaim suatu perusahaan asuransi juga dapat dilihat dari laporan keuangannya melalui indikator Risk Based Capital. Risk based Capital yang disyaratkan oleh pemerintah adalah minimum 120 %.
Informasi mengenai hal ini dapat dilihat di internet. Semakin tinggi persentase RBC perusahaan, artinya semakin tinggi modal yang dimiliki perusahaan.
4. Hanya manis di awal, pahit di akhir
Kabar burung yang menyatakan bahwa masuk asuransi itu mudah sementara pada saat klaim itu dipersulit tidaklah benar, sepanjang sesuai dengan ketentuan di dalam polis.
Maka dari itu, kita perlu mengetahui apa saja yang menyebabkan klaim ditolak, antara lain:
- Polis sudah tidak aktif : pastikan untuk selalu membayar premi tepat waktu agar klaim dapat dibayarkan.
- Klaim yang dilakukan bukan termasuk manfaat yang dilindungi dalam polis : penting untuk mengatahui manfaat apa saja yang kita ambil pada saat membeli polis asuransi. Misal kita hanya membeli manfaat asuransi kesehatan rawat inap maka pada saat rawat jalan tentu kita tidak bisa melakukan klaim asuransi.
- Jika terjadi pelanggaran/ kejahatan asuransi : misal sengaja melakukan tindak kebohongan agar klaim asuransi dibayarkan.
- Dokumen tidak lengkap : untuk membayarkan klaim, perusahaan asuransi akan mensyaratkan beberapa dokumen pelengkap. Apabila dokumen yang diminta tidak lengkap, maka hal ini akan dapat menghambat proses pencairan klaim.
- Termasuk dalam pre-existing condition : pre-existing condition berarti kondisi dimana sudah terdapat riwayat penyakit pada saat mendaftar asuransi. Pre-existing condition biasanya merupakan kondisi yang dikecualikan dalam polis asuransi. Untuk itu, penting untuk menyampaikan kondisi kesehatan sejujurnya pada saat pembuatan polis untuk mencegah klaim tidak dibayar.
- Mengajukan klaim pada masa tunggu : Untuk asuransi kesehatan, perusahaan memberlakukan masa tunggu berlakunya asuransi. Jika klaim dilakukan pada saat masa tunggu, maka klaim tidak akan dibayarkan.
Salam Asuransi
Novianti
(Sahabat Asuransi Anda)
IG : @phangnovianti
Email : phang_novi@yahoo.com